Arogansi Kabid PKP Kominfo Kab Solok, “Tak Profesional” Pertontonkan Seolah Jabatanya Lebih Tinggi Dari Jabatan Kadis

Daerah111 Dilihat

Arogansi Kabid PKP Kominfo Kab Solok, “Tak Profesional” Pertontonkan Seolah Jabatanya Lebih Tinggi Dari Jabatan Kadis

“Alhasil Niat Tulus Bupati Solok Dinodai Oleh Orang-Orang Kepercayaan”

Arosuka Solok…///..PERISTIWA24.COM….Memiriskan dan Aneh, terindikasi kini Jabatan Kabid Kabid Pengelolaan Komunikasi Publik (PKP), Kominfo Kab Solok pertontonkan seolah jabatanya lebih tinggi dari jabatan Kadis. Mutiara itu bakal bermuara pada Niat Tulus Bupati Solok bersama Solok Super Tem dalam menjadikan Visi dan Misi terbaik dari yang baik di Sumatra Barat.

Dari niat tulus Bupati bersama OPDnya menancapkan segala aspek pembagunan di daerah itu. Prestise itu menjadi bingkai sembilu tajam penghalang Niat tulus Bupati Solok dalam menggelontorkan pelayanan terbaik selama ini yang telah dibungkus dari semua lini

Kini niat baik itu Dinodai Oleh Orang-Orang Kepercayaaya Sendiri. Mentok karena, “Arogansi kinerja sang Kabid PKP Kominfo Kabupaten Solok Tak Becus Pertontonkan Bau Busuk”. Seolah jabatan kabid lebih tinggi dari jabatan Kadis. Penomena itu menjadi buah bibir dan perbincangan yang tak sedap diklangan awak media yang bertugas daerah itu.

Pada hal sejak beberapa tahun terakhir, pelayanan terbaik Staf Kominfo Kabupaten Solok Sumatra Barat. Yang selama ini sangat terdepan memberikan contoh terbaik dan menjadi contoh bagi staf Kominfo yang ada, terutama di Sumatra Barat dalam pelayanan, kini terkesan tak sedap.

Kepercayaan yang diamanahkan Bupati Solok sebagai Corong dan Gerbang informasi. Namun pasca bergantinya janatan Kabid PKP dari yang lama ke yang baru yang menjadi orang kepercayaan Bupati Solok”, semenjak tiga bulan terakhir.

Pelayanan terbaik yang menjadi moto terdepan diterapkan Bupati Solok selama ini, hancur berantakan, malah menimbulkan bau busuk menyengat yang tak sedap. Kini bungkusan busuk itu tercium, terindikasi ” Jabatan Kabid lebih tinggi dari jabatan Kepala Dinas Kominfo”aneh luar biasa”.

Menanggapi persoalan itu, Ketua PWI Sumatra Barat Widya Navies menyebutkan. Saya sangat menyayangkan hal itu terjadi, karena dari pantauan kami selama ini. Niat tulus Bupati Solok bersama Solok Super Tem nya untuk menegakkan segala aspek pembangunan dan pelayanan terbaik, terbuka dan trasparansi sangat membuahkan hasil selama ini.

“Ini terbukti Pemkab Solok bertubi-tubi meraih prestasi dari pemerintah pusat dan juga dari pemerintah Sumatra Barat,” ujarnya.

Nah, itu semua diakui atau tidak juga tidak terlepas dari peran awak media yang bertugas di daerah itu dalam mempublikasikanya.

Untuk itu, kata Widya Navies, sebagai Ketua PWI Sumatra Barat kami sangat menyayangkan dan mengecam persoalan itu. Karena niat tulus Buati Solok sangat baik selama ini, harus jangan dinodai. Pihaknya berharap, Sekdakab Solok dan Kepala Dinas croscek dilema dimaksud dengan segera, agar tidak menjadi dilema.

“Selayaknya tugas Kiminfo sebagai istana bagi awak media saling mengayomi. Jangan pilah-pilah, ciptakan saling koordinasi satu sama lain,” tegasnya.

Sekada Sekdakab Solok Medison saat dikonfirmasi melalui pesan Washap Jumat (31/05/24), dengan tegas menyatakan. Kita akan croscek dan evaluasi dengan segera.

“Ya, kita akan selidiki langsung titik permasalahnya secara rinci,” demi visi dan misi Pemkab Solok yang telah ditancapkan Bupati Sokok,”ya, kita bakal selidiki dan croscet dengan segara,” tegasnya..

“Berita sebelumya, Alhasil Niat Tulus Bupati Solok Dinodai Oleh Orang-Orang Kepercayaan”, berulah karena Kinerja Kabid dan orang salingka Kominfo Kabupaten SolokTak Becus. Mirisnya mempertontonkan sikap adu domba yang bermuara memecah belah kalangan awak media yang bertugas di daerah itu. Sejumlah awak media, mempertanyakan, Bau Busuk, Menyengat “di Kominfo Kabupaten Solok tersebut”….!!!.

Pada hal Kominfo adalah sebagai corong pelayanan terdepan bagi masyarakat, pastinya sebagai istana atau gerbang bagi kalangan media terutama yang berugas di Kabupaten Sokok.

Namun sejak tiga bulam belakangan ini dalam pemberian pelayanan terindikasi pilih kasih alias terjadi memecah belah dan membeda-bedakan awak media daerah itu. Hal itu sering terlihat dan terjadi saat giat Bupati dan OPD yang mewakili giat Bupati. Para senator wartawan hebat itu yang merasakan wartawan dekat bupati atau wartawan kawakan salingka orang dekat Kominfo diikutkan secara sembunyi-sembunyi dengan menggunakan Sppd dari Kominfo.

Parahnya lagi, terlihat saat adanya acara jumpa pers, yang merupakan keinginan Bupati Solok untuk mengekpos suatu kegiatan penting Bupati Solok ketengah publik, Mirisnnya, kegiatan itu hanya diberitau atau diikuti oleh kalangan media cuma untuk orang-orang dekat salingka Kominfo dan orang dekat Bupati saja, yang lebih indah dikenal Wartawan ( wartawan Istana Arosuka).

Begitu juga terhadap momen publikasi pariwara dan laporan khusus yang merupakan hak dari media. Teejadi saat Pesanan yang sudah ok dari dari Kadis Kominfo, malah sang Kabid membuat wartawan seperti bola pimpong, oper ke DPRD, rak ke Sek Kominfo, bawa staf, lalu tendang lagi ke Kadis, lalu bola mati di tangan sang kabid, “sangat kuar biasa gaya kerjanya”.

” Kami yakin sepandai-pandai menyimpan barang yang busuk, lambat laun pasti bakal tercium juga, dan kami dari awak media bakal telusuri sampai tuntas, dan kami tidak akan tinggal diam”.

Dari penelusuran awak media ini sampai berita ini ditayangkan Rabu, (Minggu/02/06/24), dengan kinerja seperti ini, “Dipastikan bakal mengganggu jalanya pemerintahan. Parahnya bakal menjadi batu penghalang Ketua TP-PKK Kab Solok untuk menuju BA 1 Kab Solok. Dan yang lebih Parah lagi bakal mengganggu Bupati Solok Untuk OTW Menuju BA 1 Sumbar” yang sedang dipopulerkan.

Sangat memiriskan lagi, Bisik-bisik dan pembisik sering terjadi di salingka orang dalam kominfo Kabupaten Solok. Hal itu menjadi tanda tanya besar bagi kalangan terutama bagi awak media yg bertugas di daerah itu.

“Pada hal saat ditanya kepada Bupati dan sekda, jawabanya tidak ada wartawan kominfo, tidak adak wartawan Bupati, dan tidak ada wartawan Istana. Yang ada adalah wartawan Pemkab Solok”.

Parahnya lagi, saat wartawan yang datang ke Kominfo maksut hati ingin me-Spj kan Langganan koran, pariwara, Iklan, pres Releas dan kliping dan sebagainya. Ada-ada saja tingkah laku staf disana, sombongnya minta ampun, ada izin lah, ke padang lah, ada giat lah, ngantuk lah, capek lah. Pada hal mereka ada ditempat. Pertanyaanya apakah dinas seperti itu perintah dari Bupati Solok…???. Pada hal para awak media datang dari daerah yang berjauhan dan makan biaya.

Yang lebih menyedihkan dan menggorok leher awak media yang bertugas di Pemkab Solok saat ini. Sekecil apapun kegiatan Bupati Solok selama ini, giat Sekda, Ketua TP-PKK, dan jajaran OPD sampai kepemerintahan terkecilpun (tingkat Nagari..red”) bertubi-tubi dipublikasikan awak media tanpa pamrih. Malah bak ibarat minangnya’ ” Bacurito-lapeh sajo, alias tersenyum saja sang kepala daerah diberitakan jua oleh media.

Itu semua karena mengingat Visi dan Misi Bupati Solok Epyardi Asda bersama Solok Super Tim. Ingin menjadikan Kabupaten Solok terbaik dari yang baik di Sumatra Barat. Dan hal itu dari sinerji dan kerja keras Bupati terbukti selama ini.

Kini Pasca tiga bulan belakangan ini sejak bergantinya Kabid PKP dengan yang baru, semua hancur berantakan, saling tidak percaya. Sering merilis opini-opini Bupati, yang isinya bertolak belakang dari kenyataan. Dan dampaknya seakan mencoreng Niat tulus Bupati Solok selama ini.

Amat sangat disayangkan, kalau hal ini dibiarkan terus mrberus dan tidak diantisipasi oleh Bupati Sokok. Kami meyakini dampaknya bakal berakibat visi dan misi Bupati Solok yang telah digagas selama ini. Yang telah mendapat nilai tertinggi dari pemerintahan pusat, khususnya oleh Pemeritah Sumatra Barat. Diyakini bakal rusak oleh oknum-oknum kominfo yang terindikasi tidak mendukung Visi dan Misi Bupati Solok.

Untuk itu sudah selayaknya Bupati Solok mengkaji ulang dan menempatkan orang-orang yang profesional dan mengerti dibidangnya. Karena yang terjadi di Kominfo setempat sekarang. Dampaknya seakan-akan jabatan kepala bidang kebih tinggi dari kepala Dinas, dan itu yang terjadi di Kominfo Kabupaten Solok..(Roni)..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *