Kabupaten Solok Menangis Lagi, Tambang Emas Ilegal di Sungai Abu, Menelan Korban Jiwa

Berita Utama242 Dilihat

Kabupaten Solok Menangis Lagi, Tambang Emas Ilegal di Sungai Abu, Menelan Korban Jiwa

Solok Sumbar_PERISTIWA24.COM..lll..Heboh, Kabupaten Solok Menangis lagi, Tambang Emas Ilegal di Sungai Abu Kembali Menelan Korban Jiwa. Akibat dari tanah longsor dilokasi penambang, tepatnya di daerah Bukit Akok, 15 Orang Penambang Dilaporkan Meninggal dunia, dan 3 orang mengalami luka berat, peristiwa itu terjadi pada Kamis (26/09).

Saat berita ini ditayangkan, terdapat lebih kurang 25 orang warga yang menjadi korban. Diantaranya, 15 orang meninggal dunia dan 5 orang sudah dievakusi dari lokasi, sementara 10 orang masih dilokasi, Selain korban meninggal sudah di evakuasi juga 3 korban luka berat, dan sisanya masih dalam pencarian.

Kepala BPBD Kabupaten Solok Irwan Effendi saat dikonfirmasi menegaskan. Peristiwa naas itu terjadi pada Kamis tanggal 26 September 2024 sore. Dimana telah terjadi bencana tanah longsor pada lubang bekas galian tambang lama, di Nagari Sungai Abu Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

Dia menyatakan, karena jauhnya lokasi musibah, menyebabkan korban tidak dapat diakses oleh warga dan kendaraan secara cepat. Karena medan hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki selama lebih kurang. 8 jam dari pusat nagari atau akses yang bisa ditempuh kendaraan bermotor.

“Adapum Lokasi tanah longsor berada pada lubang bekas galian tambang lama, yang sudah ditinggalkan oleh penambang terdahulu. Sementara Tanah Longsor terjadi sore hari Kamis tanggal 26 September 2024, akibat beberapa hari terakhir curah hujan cukup tinggi,”sebutnya.

“Sementara kata Irwan Effendi, Korban terdiri masyarakat yang melakukan aktivitas pendulangan emas secara manual, terjebak diduga sebanyak 25 orang,”tuturnya lagi.

Masyarakat disekitar lokasi tanah longsor dan aparat pemerintahan nagari. Mulai melakukan evakuasi dan penyelamatan mulai tanggal 27 September 2024 pukul 03.00 WIB. dengan peralatan seadanya dengan kondisi lapangan di hutan dan tidak adanya sinyal selular di lokasi.

Dari proses evakuasi dan penyelamatan secara manual telah ditemukan 15 korban meninggal. 4 korban meninggal telah di evakuasi dari lokasi. Sementara 11 korban meninggal lainnya masih di lokasi. Selain korban meninggal sudah di evakuasi juga 3 korban luka berat.

Korban terdiri dari masyarakat sekitar lokasi dari Nagari-nagari di Kecamatan Hiliran Gumanti, dan Pekonina Kabupaten Solok Selatan serta masyarakat lainnya.

Untuk evakuasi dan penyelamatan, kata Irwan, Dinas kesehatan Kabupaten solok telah mengirim 7 unit ambulan ke lokasi untuk membantu evakuasi.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas Forkopimda Kabupaten Solok telah melakukan Koordinasi untuk penanggulangan bencana tanah longsor tersebut dengan langkah-langkah sebagai berikut. Menugaskan tim Penyelamatan dan Evakuasi untuk penanggulangan pertama serta pendataan yang terdiri dari unsur.

Tim gabungan Polres Solok, Kodim 0309/Solok, TRC BPBD Kabupaten Solok. Satpol PP & Damkar Kabupaten Solok. Dinas Kesehatan dengan tenaga Kesehatan dari Puskesmas terdekat, Aparat Pemerintahan Kecamatan dan Nagari, dan Relawan dan Masyarakat.

Dia mengatakan, penyelamatan lebih lanjut, Pemerintah Kabupaten Solok menyiapkan berbagai logistik. Serta peralatan yang dibutuhkan untuk tindakan penyelamatan dan evakuasi. Lalu Pemerintah Kabupaten Solok membuat Posko dilapangan, untuk memudahkan operasional penyelematan, evakuasi serta koordinasi dilapangan.

“Sementara untuk data nama-nama dan status korban belum didapat, karena proses evakuasi masih berjalan,” tutupnya..(Ron)..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *